Latest Products

Mencintai dan Dicintai

Mencintai dan Dicintai
Oleh : Sulfia Ummah Sholeha 

Orang bijak berkata bahwa suatu negeri dinyatakan sejahtera ketikapemimpinnya mencintai rakyatnya dan pemimpin itu juga dicintai oleh rakyatnya. Jikalau sudah dalam kondisi demikian, maka bak simbiosis mutualisme yang diantara kedua belah pihak saling memberikan kemaslahatan antara satu dengan yang lainya. Kedua sifat inilah yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia saat ini. Sekali lagi, yaitu pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya. Dalam kata lain dapat disebutkan bahwa pemimpin dan rakyatnya saling mencintai. Untuk timbul rasa saling mencintai tentu saja bukanlah urasan gampang. Anak muda berkata, “dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”. Ada dua unsur penting dalam menimbulkan rasa cinta, yaitu mata dan hati. Mata boleh jadi dibutakan oleh cinta semu belaka. Pemimpin mengumbar segudang janji dan mimpi manis dihadapan rakyat, namun mengeruk yang manis dari rakyat di belakang panggung. Tipe pemimpin seperti inilah yang sangat begitu parasit dalam pembangunan bangsa. Tapi rakyat patut berbangga, komponen yang kedua yaitu hati belum dapat sepenuhnya untuk dibutakan oleh cinta semu belaka. Hati rakyat tidak bisa disumbat dengan janji manis tapi palsu, dan hati rakyat juga sangat sensitif untuk menilai mana yang baik dan mana yang buruk dari seorang pemimpin.
Memang zaman sudah modern, namun kita tak patut untuk melupakan falsafah kearifan lokal bangsa sendiri. Untuk menjadi pemimpin yang mencintai dan dicintai oleh rakyat, Indonesia sejatinya sudah mempunyai modal utama yaitu melalui Falsafah Tri Bata. Falsafah ini memiliki tiga prinsip yaitu (1) rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki), (2) wajib melu hangrungkebi (wajib ikut membela dengan ikhlas), dan (3) mulat sariro hangrasa wani (mawas diri dan memiliki sifat berani untuk kebenaran).
Pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyat yaitu pemimpin yang merasa memiliki bangsa ini, merasa wajib membela dengan ikhlas bangsa ini, dan pemimpin selalu mawas diri serta memiliki keberanian untuk kebenaran. Karateristik pemimpin seperti itulah yang dibutuhkan bangsa saat ini. Ketika pemimpin dan rakyat saling mencintai, maka akan terjadi sebuah keharmonisan dalam pembangunan bangsa.


Mencintai dan Dicintai
Oleh : Sulfia Ummah Sholeha 

Orang bijak berkata bahwa suatu negeri dinyatakan sejahtera ketikapemimpinnya mencintai rakyatnya dan pemimpin itu juga dicintai oleh rakyatnya. Jikalau sudah dalam kondisi demikian, maka bak simbiosis mutualisme yang diantara kedua belah pihak saling memberikan kemaslahatan antara satu dengan yang lainya. Kedua sifat inilah yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia saat ini. Sekali lagi, yaitu pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya. Dalam kata lain dapat disebutkan bahwa pemimpin dan rakyatnya saling mencintai. Untuk timbul rasa saling mencintai tentu saja bukanlah urasan gampang. Anak muda berkata, “dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”. Ada dua unsur penting dalam menimbulkan rasa cinta, yaitu mata dan hati. Mata boleh jadi dibutakan oleh cinta semu belaka. Pemimpin mengumbar segudang janji dan mimpi manis dihadapan rakyat, namun mengeruk yang manis dari rakyat di belakang panggung. Tipe pemimpin seperti inilah yang sangat begitu parasit dalam pembangunan bangsa. Tapi rakyat patut berbangga, komponen yang kedua yaitu hati belum dapat sepenuhnya untuk dibutakan oleh cinta semu belaka. Hati rakyat tidak bisa disumbat dengan janji manis tapi palsu, dan hati rakyat juga sangat sensitif untuk menilai mana yang baik dan mana yang buruk dari seorang pemimpin.
Memang zaman sudah modern, namun kita tak patut untuk melupakan falsafah kearifan lokal bangsa sendiri. Untuk menjadi pemimpin yang mencintai dan dicintai oleh rakyat, Indonesia sejatinya sudah mempunyai modal utama yaitu melalui Falsafah Tri Bata. Falsafah ini memiliki tiga prinsip yaitu (1) rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki), (2) wajib melu hangrungkebi (wajib ikut membela dengan ikhlas), dan (3) mulat sariro hangrasa wani (mawas diri dan memiliki sifat berani untuk kebenaran).
Pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyat yaitu pemimpin yang merasa memiliki bangsa ini, merasa wajib membela dengan ikhlas bangsa ini, dan pemimpin selalu mawas diri serta memiliki keberanian untuk kebenaran. Karateristik pemimpin seperti itulah yang dibutuhkan bangsa saat ini. Ketika pemimpin dan rakyat saling mencintai, maka akan terjadi sebuah keharmonisan dalam pembangunan bangsa.


Detail

Couple Bear



Detail

Micky Mouse



Detail

Kasur Keropi



Detail

Car



Detail

Kasur Bear



Detail

Kasur Doraemon



Detail

Kasur Hello Kitty



Detail

Kasur Minion



Detail

Kasur Pooh



Detail

Kasur Cow



Detail

Hello Kitty



Detail

Kasur Keropi



Detail

Barca



Detail

Karpet



Detail

Hello Kitty



Detail

Karpet Barbie



Detail

Karpet Doraemon

Detail

Sponge Bob



Detail

Karpet Keropi



Detail
 
Support : Created by Masram Dahsyat | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. . - All Rights Reserved
Website Created by Masram Dahsyat Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger